Pada tahun 2022 Indonesia mengalami kemajuan pada bidang ekonomi yang ditandai dengan naiknya ekspor, kontribusi pajak dan PDB, investasi dan rangking Purchasing Managers Index (PMI).
Hal ini menjadikan peluang bisnis logistik menjadi meningkat di Indonesia. Jika Anda salah saorang pebisnis dan tertarik mengembangkan bisnis ini, terlebih dahulu Anda perlu mengetahui peluang dan tantangan yang akan Anda hadapi nantinya.
Beberapa sektor perekonomian di Indonesia yang mengalami peningkatan tentunya juga berpengaruh terhadap munculnya berbagai peluang dalam usaha logistik. Apa saja peluang tersebut?
Teknologi berkembang begitu pesat menyebabkan banyak orang yang beralih menggunakan aplikasi belanja online untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
Aplikasi belanja online membuat masyarakat lebih mudah berbelanja jarak jauh tanpa harus pergi ke sebuah toko. Apalagi sejak pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat untuk tidak banyak keluar rumah.
Indonesia termasuk negara dengan jumlah penduduknya yang luar biasa banyak memiliki pengguna e-commerce tertinggi di dunia melebihi Filipina, Inggris, Malaysia, dan Thailand. Jumlah yang fantastis dari pengguna e-commerce inilah membuat Indonesia diprediksi mengalami kenaikan sebesar 50% se-Asia.
Melonjaknya pengguna e-commerce inilah yang menjadi peluang besar bagi pertumbuhan bisnis logistik Indonesia, mengingat e-commerce dan industri logistik tidak dapat terpisahkan dan saling bekerjasama.
Eksistensi logistik sangat berpengaruh terhadap kelancaran bisnis e-commerce, karena ada dua aspek penting dari logistik yang e-commerce butuhkan, yaitu sourcing dan delivery.
Sourcing perlu mengumpulkan dan mendapatkan barang-barang dari merchant atau supplier untuk kemudian dijual pada e-commerce secara online. Sedangkan delivery merupakan pengiriman barang ke pembeli.
Banyak perusahaan seperti JNE dan J&T yang melaporkan bahwa keduanya mengalami kenaikan pengiriman barang melebihi target. JNE sudah berhasil mengirim 1 juta barang setiap harinya kepada pelanggan, sedangkan J&T Express sudah mengirim 16,5 juta barang selama adanya festival belanja.
Teknologi digital sangat membawa dampak baik bagi berbagai sektor, terlebih sektor logistik saat ini. Maka disinilah peluang di bidang logistik dalam arus ekonomi Indonesia untuk menyambut era society 5.0 yang sebentar lagi akan tiba.
Meningkatnya aktivitas ekspor atau pengiriman barang ke luar negeri menjadi peluang tersendiri bagi bisnis logistik.
Melansir dari laporan Kemenkeu, terdapat kenaikan ekspor Indonesia pada Desember 2021 daripada tahun sebelumnya sebelum pandemi datang. Tercatat kenaikan itu sebesar 41,8% sepanjang tahun 2021, dan ekspor non migas berkembang sebesar 41,5% serta migas sebesar 48,7%.
Pada bulan Maret 2022 ekspor Indonesia mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni sebanyak US$26,50 miliar. Sangat ada peningkatan daripada tahun-tahun sebelumnya yang hanya sebesar 29,42% (mtm) atau 44,36% (yoy).
Kabar baik ini tentu berdampak pada berkembangnya bisnis logistik, terlebih logistik kargo dalam waktu dekat ini. Sebab kebutuhan manusia akan semakin tinggi pada tahun 2022.
Berkembangnya dunia digital pada tahun 2022 membuat sektor logistik Indonesia khususnya transportasi dan pergudangan termasuk kurir mengalami peningkatan daripada tahun lalu.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sampai Triwulan III-2021 Supply Chain Indonesia menaksir sektor logistik berkontribusi sebanyak Rp699,1 triliun kepada Produk Domestik Bruto (PDB). Pertumbuhan sektor logistik mencapai angka 1,08% pada tahun 2022.
SCI atau Supply Chain Indonesia menaksir subsektor pergudangan pada tahun 2021 terhadap PDB mencapai Rp127,2 triliun. Sedangkan tahun 2022 sektor ini akan berkontribusi sebesar Rp130,4 triliun.
Pertumbuhan dan perkembangan sektor logistik pada tahun 2022 akan mendapat dukungan dari sektor pengolahan khususnya non migas. Kemudian menyusul sektor pertanian, kehutanan, perdagangan, perikanan, konstruksi dan pertambangan serta mendapat dukungan dari ekspor-impor yang arusnya mulai membaik sejak 2021.
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Mahendra Rianto mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan dan mendukung berkembangnya bisnis logistik. Faktor tersebut yakni adanya pertumbuhan ekonomi sebanyak 5,0% hingga 5,5% dan inflasi yang terjadi sebesar 3,0%.
Selain itu, tingginya indeks pembangunan manusia pada tahun 2022 sebesar 73,41 sampai 73,48 dan nilai tukar rupiah yang sudah mencapai angka Rp14.350 dollar AS.
Mahendra menyatakan dengan membaiknya ekonomi makro Indonesia inilah, besar harapan terjadi adanya peningkatan konsumsi yang nantinya akan meningkatkan arus barang.
Besarnya peluang usaha logistik pada tahun 2022 terutama saat merebaknya pandemi Covid-19 membuat para pelaku bisnis ini juga harus melihat beberapa tantangan yang akan mereka hadapi. Beberapa tantangan yang akan mereka hadapi sebagai berikut:
Menurut salah satu laporan keuangan mengatakan, biaya dari sektor logistik Indonesia pada tahun 2019 terhadap PDB masih tinggi, yakni sebesar 24 persen. Tahun 2021 biaya logistik mencapai angka 23 persen.
Melihat perbandingan kedua tahun tersebut memang menunjukkan bahwa pengeluaran biaya logistik mengalami penurunan. Namun angka tersebut masih tergolong tinggi daripada negara lain, seperti Malaysia yang hanya mengeluarkan biaya sebanyak 13 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Mahalnya biaya logistik ini karena sulitnya birokrasi untuk mengajukan izin usaha. Dari sinilah para pelaku usaha tidak memiliki pilihan lain selain mengeluarkan biaya lebih agar mendapat izin usaha.
Para pemilik usaha ini juga akan berhadapan dengan mahalnya biaya investasi alat produksi, teknologi, dan transportasi yang sesuai. Biaya yang fantastis ini juga terjadi karena pembangunan infrastruktur Indonesia yang belum merata.
Infrastruktur Indonesia tergolong banyak ketimpangan, padahal ini sangat penting untuk proses logistik yang efisien. Dampaknya, proses pengiriman kepada customer akan terhambat dan terhalang oleh biaya yang sangat mahal.
Manajemen sumber daya manusia (SDM) Indonesia perlu ada peningkatan, karena kualitas sumber daya manusia memegang peran penting dalam perkembangan dan timbulnya peluang bisnis logistik.
Meskipun teknologi semakin berkembang tetapi, banyak perusahaan logistik yang masih menerapkan sistem konvensional sehingga banyak dari pekerjanya belum adaptif dengan teknologi.
Tentu ini sangat menghambat proses pengiriman dan pengelolaan barang dan membawa dampak pada biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Biaya akan mengalami pembekakan dan lama kelamaan akan membuat rugi perusahaan.
Rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) dan tidak adaptifnya terhadap teknologi juga menyebabkan minimnya inovasi. Padahal hidup pada era persaingan ketat sangat membutuhkan berbagai inovasi agar tidak kehilangan pelanggan dan layanannya semakin bermutu.
Peningkatan kualitas SDM harus terus ada karena pengaruh digitalisasi yang kian meningkat bisa menyebabkan berkurangnya peran manusia. Oleh sebab itu, manusia harus bisa adaptasi dengan kondisi seperti ini.
Itulah peluang dan tantangan yang ada pada bisnis logistik. Jika Anda berminat ingin mendirikan bisnis logistik, Anda bisa mendaftarkan bisnis logistik Anda ke Indonesia Logistik Network.
Indonesia Logistik Network akan membantu memberikan tips bisnis logistik dan mengembangkan perusahaan logistik Anda agar mendapatkan exposure yang selayaknya pada dunia digital seperti ini.
Semoga bermanfaat.