Indonesia Logistik Network / Bisnis Logistik / Apa Itu Cold Storage?

Apa Itu Cold Storage?

Bagikan Artikel Ini
apa itu cold storage scaled

Apakah Anda pernah mendengar istilah cold storage?

Jika Anda bekerja di sebuah industri bahan baku makanan segar pasti sudah tidak asing lagi dengan cold storage. Secara singkat, cold storage adalah ruangan pendingin untuk menyimpan berbagai macam produk makanan agar tetap segar. Lalu, apa saja jenis-jenis storage? Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan pada cold storage? Komponen apa saja yang terdapat pada cold storage?

Jika Anda tertarik ingin mengetahui lebih lanjut mengenai cold storage maka simak pembahasannya berikut ini.

Definisi Cold Storage

Cold storage biasanya digunakan sebuah industri untuk penyimpanan bahan makanan agar tetap segar. Cold storage ini berupa sebuah ruangan yang telah dirancang khusus dengan kondisi suhu tertentu dan dibangun mengikuti luas bangunan yang ada di lokasi tersebut.

Sebenarnya, cold storage ini sama saja seperti gudang pada umumnya namun yang membedakannya adalah cold storage ini dirancang khusus dengan kondisi suhu tertentu karena akan dipergunakan untuk menyimpan bahan-bahan yang harus tetap dijaga kesegarannya misalnya adalah buah-buahan, daging, dan lain sebagainya.

Tidak hanya industri bahan makanan saja yang memanfaatkan cold storage, namun sektor industri lainnya seperti industri farmasi, pasar pertanian, retail, industri perikanan dan lain sebagainya. Tidak hanya itu saja, perusahaan logistik juga memiliki fasilitas cold storage yang selain dipakai sendiri juga disewakan kepada pihak lainnya.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan pada Cold Storage

Mengingat cold storage itu fungsinya adalah untuk menjaga kesegaran bahan makanan atau produk lain maka hal terpenting yang harus diperhatikan adalah kestabilan suhu cold storage tersebut.

Apabila suhu cold storage tidak stabil maka dapat berpengaruh terhadap kualitas bahan makanan atau produk lain yang disimpan di cold storage tersebut. Bahkan yang terparah, bahan makanan atau produk lain yang disimpan di cold storage bisa rusak.

Selain itu, jika suhu ruangan pada cold storage tidak stabil, maka tidak hanya bahan makanan atau produk lainnya yang akan rusak, tetapi juga seluruh mesin pendingin di dalam ruangan tersebut akan rusak.

Tidak bisa dipungkiri, menjaga kestabilan suhu dalam cold storage menjadi tantangan tersendiri. Apabila ada proses bongkar muat barang dari kendaraan yang membawa bahan makanan atau produk lainnya untuk kemudian dibawa ke dalam cold storage menyebabkan suhu panas dari luar masuk ke dalam cold storage dan dapat merusak kestabilan suhu di dalam cold storage.

Namun, hal ini ini bisa disiasati agar suhu tetap stabil pada saat proses bongkar muat barang yaitu dengan loading system.

Loading system membuat inovasi equipment yang terbaru yaitu stepped dock system. Dengan stepped dock system, memungkinkan kendaraan yang akan melakukan proses bongkar muat barang tersebut membuka pintu di dalam gudang sehingga udara panas dari luar tidak masuk ke dalam cold storage.

Ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan pada cold storage, yakni sebagai berikut ini:

1. Clean and Calibrate

Kebersihan mesin pendingin dalam warehouse harus selalu dijaga dan harus melakukan maintenance control yang ketat. Jika keadaan cold storage kotor maka akan berpengaruh juga terhadap kualitas bahan makanan atau produk lainnya yang disimpan disana.

2. Mengetahui Hot and Cold Area

Jika mendapati ada area pada gudang yang memiliki perbedaan suhu maka harus dipastikan bahwa bahan makanan atau produk lainnya ditempatkan sesuai dengan kebutuhan suhunya agar tidak merusak kualitas bahan makanan atau produk lainnya tersebut.

3. Pre-Cooling

Pre-cooling dibutuhkan untuk beberapa bahan makanan atau produk lainnya sebelum masuk ke dalam cold storage. Pastikan juga bahwa polusi udara di dalam cold storage tidak mengganggu dan gangguan hama tidak terjadi di dalam cold storage.

4. Pemeriksaan Secara Berkala

Lakukanlah pemeriksaan berkala terhadap bahan makanan atau produk lainnya yang disimpan di cold storage tersebut.

Jenis-Jenis Cold Storage

Cold storage terdiri dari beberapa jenis yaitu blast freezer, blast chiller, chilled room dan freezer room. Chilled Room dan Freezer Room digunakan untuk menyimpan produk yang sesuai dengan tingkat suhu tertentu. Blast freezer dan blast chiller difungsikan untuk menyimpan produk dengan kondisi suhu tertentu dengan waktu yang cepat untuk pendinginannya. Tingkat suhu pada chilled room adalah 1 derajat Celcius hingga 7 derajat Celcius. Chilled room ini biasanya digunakan untuk menyimpan bahan makanan yang segar misalnya adalah buah-buahan, sayur-sayuran dan lain sebagainya yang biasanya bertahan dua bulan.

Freezer room biasanya memiliki tingkat suhu -15 derajat Celcius hingga -20 derajat Celcius. Freezer room biasanya digunakan untuk menyimpan produk makanan berupa susu, keju, daging dan lain sebagainya. Blast Chiller memiliki tingkat suhu sekitar 1 derajat Celcius hingga 4 derajat Celcius. Blast chiller biasanya digunakan untuk menyimpan bahan baku makanan. Blast freezer digunakan untuk menyimpan produk makanan olahan dengan tingkat suhu -20 derajat Celcius hingga -35 derajat Celcius.

Baik blast freezer maupun blast chiller digunakan agar produk tidak terkombinasi bakteri, mempertahankan kualitas produk tersebut dan mengurangi kadar air. Penggunaan jenis-jenis cold storage tersebut harus memperhatikan tingkat suhu yang telah disebutkan di atas untuk menjaga agar suhu tetap stabil sehingga kualitas produk yang disimpan tetap terjaga.

Komponen-Komponen Cold Storage

Cold Storage dilengkapi oleh beberapa komponen yaitu sebagai berikut ini:

1. Receiver

Komponen ini berfungsi untuk penampung sementara refrigerant apabila ada pengurangan pada ekspansinya. Komponen ini adalah komponen yang sangat penting pada cold storage. Receiver juga berfungsi menahan adanya refrigerant yang dikeluarkan oleh kondensator.

2. Filter Dier

Komponen penting lainnya pada cold storage adalah filter dier. Fungsi dari filter dier adalah menyerap dan menyaring kotoran yang masuk ke dalam cold storage. Apabila tidak ada komponen ini maka debu bisa dengan mudah masuk ke dalam cold storage sehingga cold storage bisa rusak.

3. Sight Glass

Sight glass berfungsi untuk melihat kualitas serta sirkulasi refrigerant. Apabila ada sirkulasi yang kurang bagus maka sight glass akan menunjukkan tandanya. Ada dua indikator untuk menunjukkan kinerjanya yakni adanya lampu hijau dan lampu kuning.

Lampu hijau menandakan bahwa tidak terdapat uap air pada cold storage. Sedangkan lampu kuning menandakan ada uap air di dalam cold storage sehingga tidak perlu melakukan penyedotan dengan vacum.

4. Selenoid Valve

Selenoid valve berfungsi untuk popdown sistem dan mengalirkan serta menghentikan laju refrigerant secara otomatis jika sistem sudah mencapai suhu yang telah diatur.

5. Shut Off Valve

Komponen ini berfungsi untuk menghentikan laju refrigerant secara manual apabila komponen selenoid valve tidak bekerja.

Demikian informasi mengenai cold storage, mulai dari pengertian cold storage hingga komponen-komponen cold storage. Semoga informasi yang telah dipaparkan di atas dapat dipahami dengan baik.

Dapatkan penawaran terbaik sekarang
Dapatkan penawaran terbaik dari berbagai vendor jasa logistik kami untuk profit yang maksimal.
Request Quotation