Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah logistik. Namun, apakah Anda paham dengan makna kata tersebut. Istilah biaya logistik yang juga umum digunakan oleh perusahaan. Selain itu, perusahaan juga memiliki banyak jenis biaya yang wajib dikeluarkan berhubungan dengan logistik.
Biaya ini juga memiliki hubungan erat dengan kegiatan ekspor dan impor. Kedua kegiatan perdagangan tersebut selalu memerlukan proses pemindahan barang dari satu negara ke negara lain. Proses memindahkan barang ini juga akan terus berlanjut hingga pada konsumen akhir.
Agar Anda lebih paham dengan biaya logistik, Anda bisa membaca beberapa penjelasan dibawah ini.
Biaya logistik adalah biaya yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan karena adanya kegiatan memindahkan produk. Proses memindahkan barang ini juga memiliki alur yang cukup banyak karena meliputi pengadaan bahan baku utama sampai pada hasil akhir.
Kegiatan pemindahan juga masih terus berjalan hingga barang tersebut sampai ke tangan konsumen. Proses panjang inilah yang membuat perusahaan harus mengeluarkan biaya yang cukup besar.
Setiap perusahaan mungkin mengeluarkan biaya yang berbeda untuk kegiatan memindahkan barang. Namun jenis biaya yang mereka tanggung biasanya sama yaitu biaya variabel dan biaya tetap.
Jumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan ketika memindahkan barang akan mempengaruhi daya saing perusahaan dalam menjual produk di pasaran. Selain itu, biaya tersebut juga memberikan dampak terhadap negara.
Semakin panjang rantai pemindahan barang, maka perusahaan juga akan semakin banyak mengeluarkan biaya. Kondisi ini menyebabkan harga barang menjadi lebih mahal. Supaya bisa menjual barang dengan harga kompetitif, maka perusahaan perlu membuat solusi pemindahan barang yang lebih efektif dan efisien.
Ada 5 jenis biaya pemindahan barang yang penting untuk Anda ketahui:
Jenis biaya pemindahan barang yang pertama yaitu biaya transportasi. Ongkos transportasi ini mempunyai dua macam yaitu ongkos transportasi primer dan ongkos transportasi sekunder.
Maksud dari ongkos transportasi primer yaitu kegiatan memindahkan barang jadi dari pemasok atau pabrik menuju ke gudang. Ongkos ini juga meliputi proses mendistribusikan barang ke distributor lainnya, yang mana barang tersebut akan dijual kembali.
Sedangkan transportasi sekunder adalah kegiatan mengirimkan barang jadi kepada konsumen akhir. Ongkos transportasi sekunder meliputi ongkos bongkar muatan, administrasi distribusi, dan pick up.
Adapun beberapa moda transportasi yang umum digunakan yaitu kereta api, truck, transportasi udara, dan transportasi air. Apabila selama proses ini menggunakan fasilitas seperti pelabuhan, bandara, atau terminal, maka juga akan masuk perhitungan biaya logistik.
Sebelum mengirimkan barang ke rantai yang lain, Anda tentu akan menyimpan barang tersebut di gudang. Nah, Kondisi ini juga mengharuskan Anda untuk mengeluarkan biaya gudang.
Biaya ini antara lain membeli atau menyewa tanah untuk lahan gudang. Untuk mengeluarkan biaya gudang sebaiknya Anda mempertimbangkan rencana perkembangan perusahaan Anda di masa depan sehingga bisa memilih sesuai kebutuhan perusahaan.
Saat memutuskan membeli atau menyewa gudang, Anda juga perlu tahu beberapa ongkos lain yang mungkin Anda keluarkan.
Ongkos tersebut meliputi asuransi gudang, ongkos untuk proses dokumentasi, dan ongkos stok mati. Stok mati yaitu barang yang tidak laku sehingga tetap berada di dalam gudang dalam waktu lama.
Setiap kali memindahkan barang, Anda tentu memerlukan tenaga kerja untuk melakukan kegiatan tersebut. Rentetan kegiatan yang melibatkan tenaga kerja yaitu memindahkan inventaris atau barang, mengemas barang, hingga memberikan layanan pada pelanggan.
Ongkos untuk tenaga kerja ini juga bisa mengalami tambahan biaya apabila melakukan lembur. Perusahaan wajib memberikan biaya lembur karena tenaga kerja tersebut bekerja di luar jam wajib.
Selain itu, menghitung biaya logistik juga dengan memasukkan asuransi tenaga kerja dan ongkos kerja saat libur. Pekerja yang harus tetap masuk pada waktu libur biasanya akan mendapatkan upah yang lebih tinggi. Perusahaan akan melakukan kegiatan ini apabila dalam kondisi mendesak.
Perusahaan juga wajib untuk rutin melakukan inventori supaya dapat mengetahui stok barang dengan mudah. Pengeluaran untuk biaya ini juga berkaitan dengan jumlah barang yang dimiliki oleh perusahaan.
Apabila perusahaan memiliki stok barang dalam jumlah banyak, akan semakin banyak pula pengeluaran untuk biaya tersebut.
Kondisi ini kerap menimbulkan dilema karena jika perusahaan hanya menyetok barang dalam jumlah sedikit, perusahaan memiliki risiko tinggi kehilangan bisnis yang sudah berjalan.
Supaya perusahaan bisa menekan ongkos inventori dan biaya logistik, maka harus memiliki perencanaan manajemen yang matang. Perencanaan yang matang ini juga akan memberikan dampak baik karena bisa mengurangi keterlambatan saat mengirim barang.
Jenis biaya berikutnya yang juga memiliki peranan penting dalam biaya logistik yaitu biaya distribusi. Agar perusahaan tidak mengeluarkan banyak ongkos untuk proses distribusi, maka perlu melakukan efisiensi vendor.
Faktor lain yang juga memberikan kontribusi besar untuk efisiensi kegiatan ini adalah membuat jadwal distribusi, memanfaatkan kendaraan yang ada, dan mengerjakannya sesuai dengan jadwal.
Perusahaan seringkali harus mengeluarkan ongkos logistik yang cukup tinggi. Di bawah ini merupakan beberapa faktor yang membuat pengeluaran logistik sangat tinggi.
Para pelaku bisnis ekspor dan impor di Indonesia harus melewati regulasi yang cukup panjang. Rantai regulasi yang panjang ini tentu akan semakin menambah biaya pengeluaran.
Pembangunan infrastruktur di Indonesia masih belum merata sehingga kondisi ini juga memberikan dampak terhadap biaya logistik. Selain menambah pengeluaran, konektivitas yang kurang memadai juga menghambat proses distribusi barang.
Fasilitas infrastruktur inilah yang membuat harga barang yang sama menjadi lebih mahal jika Anda membeli di daerah lain. Harga 1 kilogram beras di pulau Jawa lebih murah jika dibandingkan dengan harga 1 kg beras di Sulawesi atau Papua.
Indonesia sebagai negara maritim ternyata masih belum mampu menyediakan moda transportasi laut yang memadai.
Kegiatan mengirim barang untuk wilayah Indonesia Timur masih banyak yang menggunakan kapal kecil. Hal ini tentu masih jauh dari kata efisien karena kapal harus bolak-balik untuk mengangkut pasokan logistik.
Faktor lain yang menyebabkan ongkos logistik di Indonesia sangat tinggi yaitu karena adanya ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran. Pulau Jawa masih menjadi pusat pasokan logistik untuk beberapa daerah lain.
Namun, ketika transportasi pengirim barang kembali ke Jawa, mereka tidak membawa muatan logistik dari daerah tersebut. Nah, inilah maksud dari ketidakseimbangan penawaran dan permintaan.
Semoga pembahasan di atas bisa membantu Anda lebih mudah dalam memahami biaya logistik dan jenis-jenisnya. Bagi Anda yang ingin mengetahui ongkos logistik masing-masing perusahaan, maka bisa melihat list perusahaan logistik di Indonesia dan cari perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Terdapat berbagai jenis perusahaan logistik seperti perusahaan pelayaran, perusahaan importir, shipping agent maupun perusahaan ekspedisi di Indonesia Logistik.