Cara packing barang dengan menggunakan jasa pengiriman harus Anda perhatikan dengan baik karena turut menentukan kondisi barang ketika sampai di tangan penerima.
Meskipun pihak jasa pengiriman sudah melakukan yang terbaik untuk menjaga keamanan barang, Anda juga perlu melakukan upaya perlindungan dengan mengemas barang tersebut sebaik mungkin agar terbebas dari kerusakan.
Packing barang dengan baik tak hanya menjaga barang dari kerusakan. Cara packing barang dengan baik juga penting dilakukan agar barang tidak tercecer atau hilang.
Bagi para penjual online, cara packing barang yang baik juga penting dilakukan untuk menghindari adanya komplain dari konsumen. Banyak pemilik toko online yang kehilangan customernya karena cara packing yang buruk.
Karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui cara packing barang dengan baik agar aman sampai tujuan dan tidak kurang apa pun. Lalu bagaimana cara packing barang agar aman sampai tujuan? Berikut penjelasannya:
Saat akan mengirim barang, kita harus memastikan terlebih dahulu barang yang ingin dikirim. Perhatikan bentuk dan model barang tersebut dan identifikasi apakah barang yang dikirim mudah pecah atau tidak. Setiap model dan jenis barang biasanya memerlukan cara packing yang berbeda.
Misalnya, jika Anda ingin mengirim pakaian, Anda cukup mengemasnya dengan kertas atau plastik. Lain halnya saat Anda ingin mengirim barang pecah belah. Anda perlu mengemasnya dengan kardus dan melapisinya dengan bubble wrap.
Jika barang yang dikirim mudah pecah, Anda harus memberikan perlindungan tambahan seperti bubble wrap, kardus, karton, atau styrofoam.
Hindari mengemas barang dengan kardus bekas karena kardus bekas biasanya mudah rusak. Pastikan pula tidak ada celah di dalam kemasan atau kardus yang Anda gunakan untuk packing barang. Sebab, celah bisa membuat barang mudah tergoncang dan retak.
Terdapat banyak bahan yang bisa Anda gunakan untuk packing barang agar aman sampai tujuan. Berikut bahan yang bisa Anda gunakan untuk packing barang:
Jika ingin mengirim dokumen atau surat, amplop merupakan pilihan yang tepat untuk membungkusnya.
Amplop dapat menjaga dokumen atau surat yang akan Anda kirim agar tidak kusut atau terlipat.
Pastikan Anda memilih amplop sesuai ukuran dokumen atau surat yang akan dikirim. Anda juga harus memastikan amplop sudah tersegel dengan baik sebelum dikirim.
Kardus merupakan bahan favorit banyak orang ketika mengirim barang karena memiliki bentuk yang tidak mudah rusak dan cocok digunakan untuk mengirim segala jenis barang.
Ada berbagai bentuk dan ukuran kardus yang bisa Anda pilih sesuai dengan model barang yang akan dikirim. Jika ukuran kardus terlalu besar, Anda bisa memotongnya sesuai ukuran yang diperlukan.
Kertas kado atau koran bisa Anda gunakan untuk membungkus pakaian atau bahan lain yang tidak mudah pecah. Kedua jenis kertas tersebut bisa Anda atur sesuai dengan bentuk barang yang akan dikirim dan mampu melindungi barang agar tidak mudah tergores.
Plastik bisa Anda gunakan untuk membungkus barang yang mudah rusak. Selain itu, plastik juga bisa membuat barang tidak mudah rusak karena air. Anda bisa menggunakan plastik berwarna hitam agar isi didalamnya tidak terlihat.
Jika ingin packing barang agar aman sampai tujuan, Anda bisa memberikan perlindungan berlapis. Ada berbagai jenis bahan yang bisa Anda gunakan untuk memberikan perlindungan berlapis saat packing barang. Berikut bahan yang bisa digunakan untuk melapisi barang:
Bahan ini terbuat dari plastik yang berisi gelembung udara. Bubble wrap banyak digunakan untuk melindungi barang agar tidak mudah pecah saat dikirim. Sebab, bahan ini sudah teruji dapat mengurangi kekuatan benturan barang saat proses pengiriman.
Jenis bahan ini bisa Anda gunakan untuk mengirim barang elektronik. Styrofoam berfungsi melindungi barang agar tidak mudah rusak atau penyok.
Kayu bisa Anda gunakan untuk melapisi bagian paling luar dari barang yang akan dikirim. Sebelum membungkus barang dengan kayu, Anda harus terlebih dahulu mengemasnya dengan bubble wrap, styrofoam, atau kardus.
Jika barang yang Anda kirim mudah rusak, Anda bisa memberikan stiker atau label peringatan bertuliskan “fragile” atau “barang mudah pecah” hal ini bertujuan agar petugas jasa pengiriman berhati-hati saat menangani barang Anda.
Packing barang dengan rapi sangat diperlukan agar kemasan tidak mudah rusak. Jika Anda mengemasnya secara sembarang, resiko barang tercecer atau hilang pun sangat besar. Karena itu, pastikan barang sudah Anda kemas dengan rapi dan rapat.
Tuliskan alamat pengiriman dan tujuan dengan lengkap dan detail. Anda juga harus menyertakan nomor telepon yang bisa dihubungi. Hal ini sangat berguna untuk menghindari kesalahan dalam pengiriman.
Contoh penulisan alamat pengirim dan penerima
Pengirim:
Ariska Anggraini
Jl Laweyan gang Kebun Mangga No.126, RT 04 RW07, Kec Jebres, Kelurahan Mangkuyudan, Solo, Jawa Tengah
08135746890
Penerima:
Anggraini Sitompul
Jl Taman Melati III No. 41, RT 05 RW 10, Kec Sukabumi, Kel. Sumberkerep, Garut, Jawa Barat.
082357411589
Baca juga: Cara Menulis Alamat Paket Agar Bisa Sampai Tujuan
Ada banyak jasa pengiriman yang bisa Anda gunakan. Namun, Anda harus berhati-hati dalam memilihnya.
Sebelum melakukan pengiriman, sebaiknya Anda mencari informasi terlebih dahulu di mana jasa pengiriman terbaik yang mampu mengirimkan barang Anda dengan aman dan tepat waktu.
Sebab, tidak semua jasa pengiriman memiliki support fasilitas terbaik yang mampu menjamin lead time (waktu pengiriman) dan keamanan barang customernya.
Anda bisa melihat kualitas jasa pengiriman yang Anda pilih dengan mengunjungi website resmi mereka dan memeriksa testimoni pelanggan jasa pengiriman tersebut.
Jika Anda pemilik toko online, Anda bisa mencoba memberikan layanan ekstra dengan menyelipkan pesan khusus dalam paket yang Anda kirim.
Pesan khusus tersebut bisa berupa kalimat inspiratif agar konsumen merasa diperlakukan spesial. Hal ini bisa menimbulkan kesan mendalam yang membuat konsumen tidak bosan untuk membeli produk dari Anda.
Itulah cara packing barang agar aman sampai tujuan. Meski terlihat sepele, cara packing barang sangat menentukan kondisi barang Anda ketika sampai di tangan penerima.
Terkadang, banyak barang yang tiba di alamat tujuan dalam kondisi rusak. Hal ini seringkali terjadi karena kecerobohan pengirim yang tak bisa mengemas atau packing barang dengan baik.
Karena itu, perhatikan dengan baik cara Anda mengemas barang, baik dari segi bahan yang digunakan sebagai pelapis, teknik packing, hingga cara peletakan barang di dalam kemasan packing.