Indonesia Logistik Network / Bisnis Logistik / Komoditas Impor Indonesia: Pengertian, Jenis, Sistem, dan Contoh Barang

Komoditas Impor Indonesia: Pengertian, Jenis, Sistem, dan Contoh Barang

Bagikan Artikel Ini
Komoditas Impor Indonesia Pengertian, Jenis, Sistem, dan Contoh Barang

Istilah komoditas impor Indonesia memiliki kaitan sangat erat dengan masyarakat secara luas. Komoditas sendiri merupakan suatu benda yang bisa dilihat secara fisik dan memenuhi syarat jual beli.

Selain itu, barang-barang komoditas ini diwajibkan untuk bisa disimpan dalam jangka waktu tertentu. Lalu, apa itu pengertian dari komoditas impor? Simak untuk mendapat informasi lengkapnya!

Pengertian Komoditas Impor Indonesia

Komoditas merupakan barang-barang yang memiliki nilai dan bisa Anda tukar dengan keuntungan bernilai sama, sementara komoditas impor sendiri berarti barang yang diperdagangkan di luar negeri lalu dikirim ke dalam negeri.

Jenis dari komoditas impor juga sangat beragam, mulai dari bahan mentah hingga barang jadi. Komoditas impor Indonesia ini memiliki jumlah yang cukup besar. Karena meskipun Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, namun untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya pemerintah masih harus melakukan impor.

Jenis Komoditas Impor Indonesia

Berdasarkan website resmi dari Statistik Kementerian Perdagangan Indonesia, komoditas impor Indonesia terbagi menjadi beberapa kategori:

1. Barang Konsumsi

Kategori dalam komoditas impor pertama adalah barang konsumsi. Barang konsumsi ini merupakan jenis barang yang bisa Anda gunakan atau konsumsi secara langsung maupun harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu.
Contoh komoditas ini adalah makanan dan minuman olahan atau dalam kemasan, mobil penumpang, dan bahan bakar dan pelumas.

2. Barang Modal

Jenis komoditas impor selanjutnya adalah barang modal. Barang modal sendiri merupakan barang yang bisa Anda gunakan dalam proses produksi barang. Barang modal ini merupakan aktiva tetap yang dihasilkan oleh suatu bisnis.
Nantinya, barang ini akan digunakan oleh bisnis kedua untuk menghasilkan barang atau jasa lain. Contoh barang modal kecuali alat angkutan untuk industri dan mobil penumpang.

3. Komoditas Non Migas

Barang non migas juga termasuk dalam salah satu komoditas impor Indonesia. Non migas sendiri berasal dari dua kata, yakni ‘non’ yang artinya tidak dan ‘migas’ yang merupakan singkatan dari minyak bumi dan gas alam.

Jadi, barang non migas ini merupakan segala bentuk hasil alam atau industri yang bukan termasuk dalam kategori minyak bumi dan gas alam. Contohnya adalah mesin dan peralatan listrik, kendaraan, produk industri farmasi, kosmetik, dan bahan kimia organik lainnya.

4. Bahan Baku Penolong

Bahan baku penolong ini merupakan bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berperan sebagai pelengkap fungsi serta efisiensi produksi untuk jangka waktu tertentu.

Meskipun begitu, bahan baku penolong ini bukan bagian utama dari produk jadi tersebut. Contohnya adalah suku cadang dan perlengkapan barang modal dan makanan dan minuman olahan untuk industri.

Sistem Perdagangan Komoditas Impor

Perlu Anda ketahui, bahwa ciri-ciri dari perdagangan komoditas impor Indonesia adalah fluktuasi harga yang kuat akibat dari pengaruh beberapa aspek. Mulai dari perubahan iklim, kapasitas produksi yang fluktuatif, dan kondisi cuaca yang tidak stabil.

Hal inilah yang membuat hasil pertanian sangat bergantung pada musim. Regulasi dan situasi politik dari suatu negara juga memungkinkan harga komoditas menjadi naik dan turun secara tiba-tiba. Gejolak harga yang ada dalam perdagangan komoditas memang menjadi salah satu resiko yang sering pedagang hadapi.

Menurut hukum ekonomi fundamental, penentuan harga harian adalah dari penawaran dan permintaan pasar. Hal tersebut tentu mendapat pengaruh dari harga barang, kemungkinan produksi, permintaan konsumen, ekspektasi pasar, hingga keberadaan dari barang substitusi.

Oleh karena itu, apabila pasar memiliki persediaan barang yang terbatas, maka akan selalu ada kebutuhan konsumen yang tidak bisa terpenuhi sepenuhnya. Keuntungan produsen pun berasal dari harga suatu barang yang naik.

Sehingga produsen bisa menjual kembali barangnya dengan harga yang jauh lebih tinggi. Namun, perlu Anda ketahui bahwa hal tersebut akan membuat konsumen akan kehilangan uang. Karena harus membayar harga yang lebih tinggi untuk jumlah barang yang sama.

Nah, untuk mengatasi ketidakpastian tersebut, dalam perdagangan komoditas impor Indonesia secara konvensional sudah ada aturan penetapan kontrak berjangka. Kontrak berjangka ini menetapkan standarisasi volume, kualitas, dan kuantitas dari barang yang Anda perdagangkan pada suatu bursa barang.

Melalui adanya standar tersebut, komoditas pun akan menjadi salah satu aset pilihan investasi yang lebih baik. Sebab, Anda bisa lebih mengandalkan komoditas dari segi kualitas dan keamanan dalam perdagangan melalui bursa komoditas.

Contoh Komoditas Impor Indonesia

Sebenarnya, ada banyak sekali jenis komoditas yang diimpor oleh Indonesia. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

A. Alumunium

Salah satu contoh komoditas impor terbanyak adalah alumunium. Nilai impor dari komoditas aluminium ini bahkan mencapai US$ 881,2 juta atau sekitar Rp12.100.000.000.000,00 (triliun).

Jumlah aluminium yang berhasil Indonesia impor adalah sekitar 311,11 juta kilogram. Oleh karena itu, nilainya sendiri menjadi cukup fantastis. Impor aluminium ini sendiri berasal dari China.

B. Tembaga

Sudah bukan rahasia lagi jika China menjadi negara tujuan impor dari berbagai negara dari seluruh dunia. Selain memiliki teknologi yang maju, Negeri Tirai Bambu ini juga bisa menghasilkan benda-benda yang bermanfaat untuk kebutuhan negara lainnya.

Salah satu contoh komoditas impor Indonesia dari China adalah tembaga. Indonesia sendiri selalu mengimpor tembaga dari China karena kualitasnya yang baik. Jumlah impor tembaga yang Indonesia lakukan bahkan mencapai 67,1 kilogram atau senilai dengan Rp5.100.000.000.000,00.

C. Minyak Bumi

Indonesia memang terkenal memiliki kilang minyak yang terus berkembang, baik dari jumlah maupun kualitasnya. Namun, ternyata pemerintah Indonesia juga masih mengimpor minyak bumi dari China.

Jumlah minyak bumi yang berhasil Indonesia impor adalah sebanyak 436,2 ribu ton. Nilai dari minyak bumi ini mencapai US$ 286,7 juta atau setara dengan Rp3.900.000.000.000,00.

Sudah Paham dengan Apa Itu Komoditas Impor Indonesia?

Itulah hal-hal yang perlu Anda ketahui mengenai komoditas impor Indonesia. Mulai dari pengertian, jenis, sistem, hingga contoh barang-barangnya. Nah, bagi Anda yang sedang membutuhkan perusahaan impor, Anda bisa cek perusahaan impor yang ada di Indonesia logistik.

Indonesia Logistik merupakan perusahaan importir terpercaya dengan layanan terbaik untuk menangani pengiriman barang import bisnis Anda. Dapatkan penawaran terbaik dari berbagai perusahaan importir dan memaksimalkan profit bisnis Anda bersama Indonesia Logistik!

Dapatkan penawaran terbaik sekarang
Dapatkan penawaran terbaik dari berbagai vendor jasa logistik kami untuk profit yang maksimal.
Request Quotation