Negara Indonesia diketahui mempunyai pangsa pasar internasional yang sangat besar dalam berbagai produk. Potensi ekspor di pasar Indonesia diperkirakan dapat tumbuh pesat dalam beberapa tahun ke depan.
Apa saja hal-hal yang mempengaruhi perkembangan ekonomi tersebut? Berikut penjelasan lengkapnya disini.
Mari lihat perkembangan perdagangan luar negeri Indonesia pada awal tahun 2022. Pada bulan Januari 2022, nilai ekspor migas dan non-migas Indonesia adalah US $19.173.699.043,36 (19 miliar Dolar Amerika). Jumlah itu setara dengan Rp285.031.416.553.828,94 atau 285 triliun Rupiah (Sumber: Bps.go.id).
Potensi ekspor Indonesia pada bulan Februari kemudian tumbuh menjadi US$20.472.894.279,18 dengan presentasi pertumbuhan sekitar 29,75%. Jumlah tersebut setara dengan Rp304.344.928.130.720,06 atau 304 triliun Rupiah. Sebuah angka yang sangat fantastis, bukan? (Sumber: Bps.go.id)
Dalam beberapa bulan seterusnya, presentasi potensi ekspor Indonesia terus berkembang dan semakin membaik. Mulai dari 29,42% di bulan Maret, hingga 21,30% pada bulan Juli.
Ini merupakan tanda baik bahwa perdagangan mancanegara Indonesia, kendati banyak rintangan, terus mengalami peningkatan yang positif.
Apakah ini artinya Indonesia sudah sangat maju dalam hal perdagangan luar negeri? Belum tentu, sebab ada beberapa hal yang memengaruhi kinerja ekspor produk buatan Indonesia.
Pertumbuhan nilai ekonomi di negeri Indonesia melalui aktivitas ekspor mempunyai banyak dampak positif. Namun, apakah Anda tahu hal-hal yang mempengaruhinya? Berikut ini macam-macam faktor yang mempunyai efek penting terhadap potensi ekspor Indonesia:
Pertama, ada faktor penting transaksi antar negara, yaitu nilai tukar mata uang atau kurs valuta asing. Kurs adalah sebuah kontrak yang menentukan nilai dua mata uang atau lebih yang menjadi alat transaksi antar negara. Kontrak itu menyatakan besaran mata uang yang dapat Anda beli dengan mata uang lain (Sumber: Wikipedia.org).
Angka permintaan yang tinggi akan membuat nilai tukar Rupiah menguat di pasar saham, sehingga potensi ekspor bisa tumbuh dengan cepat.
Sebaliknya, apabila angka permintaan di pasar internasional rendah, maka nilai tukar Rupiah akan melemah dan kegiatan ekspornya akan terhambat.
Selain nilai tukar mata uang di pasar saham, ada pula kebijakan yang pemerintah Indonesia terbitkan mengenai aktivitas ekonomi. Dalam hal ini, kebijakan moneter yang pemerintah keluarkan dalam bidang bisnis dapat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan nilai ekspor.
Masalah utama yang mengganggu daya saing ekonomi Indonesia di antaranya ialah minimnya infrastruktur, birokrasi yang berbelit-belit, dan biaya logistik yang mahal. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia menerapkan sejumlah kebijakan untuk mendongkrak potensi ekspor produk-produknya (Sumber: Kumparan.com)
Contoh kebijakan tersebut ialah memperbanyak jenis produk yang negeri ini pasarkan ke luar negeri dan memberikan keringanan pajak kepada eksportir. Ada juga kebijakan penting lainnya semisal memperbanyak promosi produk Indonesia ke lingkup mancanegara dan memperluas perjanjian dagang dengan negara lain.
Adapun faktor yang mempengaruhi pertumbuhan potensi ekspor berikutnya yaitu pendapatan rata-rata masyarakat di negara tujuan. Jika rata-rata penduduk di negara tujuan ekspor mempunyai tingkat pendapatan yang tinggi, maka tingkat permintaan barang pun akan meningkat pula.
Pemasukan dari pajak yang pemerintah dapatkan pun bisa juga berdampak pada naik-turunnya ekspor pada industri negara itu. Tingkat penerimaan kas negara yang tumbuh pesat dapat membuat pemerintahnya lebih tertarik untuk melakukan perdagangan dengan negara lain.
Keadaan sosio-ekonomi yang timbul pada suatu negara juga berperan penting dalam mengendalikan pertumbuhan nilai ekspornya. Misalnya apabila produk buatan Indonesia menjadi primadona di masyarakat internasional, maka nilai dagang ke luar negeri akan memberikan trend positif.
Selain itu, ada juga hal-hal lain seperti peperangan dan bencana alam yang dapat menjatuhkan nilai perdagangan tersebut. Contohnya yaitu wabah penyakit COVID-19, yang sempat menurunkan nilai ekspor Indonesia secara drastis karena adanya kebijakan lockdown demi melawan wabah tersebut.
Setiap bidang usaha dan industri tentunya ingin meningkatkan pangsa pasarnya supaya bisa terus tumbuh. Oleh karena itu, pemerintah negara Indonesia dan para pelaku usaha sebaiknya mengetahui berbagai cara untuk menumbuhkan potensi ekonomi tersebut, dengan jalan:
Perjanjian dagang dengan negara lain, terutama negara tetangga, bisa menjadi solusi jitu dalam menaikkan potensi ekspor Indonesia. Meskipun pangsa pasar terbesar Indonesia berada di China dan Amerika Serikat, tidak ada salahnya untuk menjalin perjanjian dagang dengan negara-negara di luar keduanya.
Sebagai contoh, Indonesia bisa memperluas jangkauan ekspornya ke negara tetangga seperti Filipina, Taiwan, New Zealand, Laos, dan Vietnam. Jika hendak ke negara lain yang lebih jauh, pemerintah bisa mencoba negara tujuan semisal Ukraina, Jerman, Belanda, Qatar, dan Brazil.
Ini dia masalah utama yang membuat nilai dagang produk buatan Indonesia di pasar mancanegara masih rendah. Sayangnya, negeri ini mengalami kekurangan infrastruktur yang dapat mengolah bahan mentah menjadi produk jadi. Oleh sebab itu, nilai jual kebanyakan produk buatan Indonesia tergolong lemah di pasaran.
Baik itu minyak bumi, getah karet, maupun hasil panen pertanian, semua bahan mentah itu sebaiknya diolah agar menjadi produk jadi. Tujuannya yaitu untuk memberikan nilai tambah dan kualitas tinggi pada barang jadi tersebut supaya mempunyai manfaat yang lebih besar terhadap konsumen.
Keberadaan pengusaha eksportir baru dalam bidang industri dan logistik di Indonesia juga bisa mendongkrak potensi ekspor produk di Indonesia. Hanya saja, sebelum pelaku usaha eksportir baru ini bisa memulai bisnisnya, mereka membutuhkan pelatihan dan pembinaan khusus.
Mengapa pebisnis eksportir baru tersebut membutuhkan pelatihan dalam usahanya? Sebab mereka harus mampu melihat kondisi pasar internasional sebelum mereka menjual produk ke luar negeri. Ditambah lagi dengan kemampuan mengenalkan produk kepada orang-orang yang belum pernah datang ke Indonesia.
Siapa bilang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tidak dapat ikut serta dalam kegiatan perdagangan ke luar negeri? Mengingat bisnis UMKM memiliki peranan yang tak tergantikan dalam menggenjot ekonomi masyarakat, pemerintah bisa memberikan dana insentif untuk membantu pertumbuhannya.
Mengapa pemerintah sebaiknya membantu pelaku bisnis UMKM agar cepat tumbuh? Sebab di Indonesia sudah banyak bisnis UMKM yang siap berkecimpung dalam urusan ekspor dan impor barang. Dengan menggandeng usaha kecil dan menengah, negara Indonesia dapat memperluas pangsa pasar internasionalnya.
Dan itulah pembahasan mendetail tentang pertumbuhan nilai ekspor di negara Indonesia beserta cara-cara untuk mengembangkan potensinya. Apabila Anda memiliki bisnis dalam bidang logistik dari dan ke mancanegara, ayo daftarkan perusahaan eksport Anda di situs Indonesia Logistik.